Di Malaysia dan Indonesia, Imam Asy-Syaukaniyy diframing sebagai penganut Manhaj Salaf. Kenapa bisa seperti itu? Pasalnya, Imam Ash-Shan’aniyy, guru Imam Asy-Syaukaniyy, sempat pernah memuji Muhammad bin ‘Abdil-Wahhab (MBAW). Pujian tersebut kemudian diframing dengan alur berpikir, “Oleh karena gurunya memuji MBAW, harusnya otomatis muridnya juga memuji MBAW.” Ternyata di kemudian hari, Imam Ash-Shan’aniyy berbalik 180 derajat. Fakta di kitab-kitab Imam Asy-Syaukaniyy ‘berkata’ lain. Beliau tidak sebagaimana Salafiyy Indonesia dan Malaysia dalam memahami Al-Qur`an dan Al-Hadits. Salafiyy Saudi Arabia juga beda dengan Salafiyy Indonesia dan Malaysia. Masterpiece beliau adalah Fat-h Al-Qadir, sebuah kitab tafsir yang berbobot namun ringkas. Framing paling mainstream adalah Imam Asy-Syaukaniyy berkarakter tekstualis dan anti takwil. Buku Putih Madzhab Imam Asy-Syaukaniyy ini memotret metode beragama Imam Asy-Syaukaniyy yang tidak pernah dibongkar secara tuntas atau bahkan ditutup-tutupi oleh framing tendensius.
Penerbit: CV. Alfasyam Jaya Mandiri
Edisi: I, 10 Juni 2025
Dimensi: 15 x 21 cm
Tebal: x + 74 halaman
ISBN: Pemesanan Buku Cetak (POD): 0859-2478-5142
Pemesanan Buku Digital:
Komentar
Posting Komentar