Nabi Sang Guru adalah sebuah buku yang menggugah tentang pendekatan pendidikan melalui lensa kenabian. Disusun secara reflektif dan kontemplatif, buku ini mengajak pembaca untuk menelusuri ulang bagaimana Nabi Muhammad menjalankan peran sebagai seorang guru yang paripurna. Prof. Dr. Fadhl Ilahi Zhahir menekankan bahwa metode pendidikan yang digunakan Nabi tidak hanya bersandar pada transmisi ilmu, tetapi juga pada pembentukan akhlak, pengasuhan penuh kasih, dan dialog yang menghargai potensi serta martabat setiap manusia.
Buku ini dibagi ke dalam sejumlah bab yang merinci prinsip-prinsip pengajaran Rasulullah. Misalnya, terdapat pembahasan tentang metode edukatif seperti keteladanan (uswah), pelibatan langsung (partisipatoris), penghargaan atas pertanyaan, hingga pendekatan yang personal dan penuh cinta dalam mendidik umatnya. Penulis menunjukkan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah merendahkan orang yang bertanya, bahkan terhadap mereka yang bertanya dengan maksud menguji. Beliau justru menyambut pertanyaan sebagai gerbang pembelajaran dan sarana untuk membangkitkan kesadaran.
Prof. Dr. Fadhl Ilahi Zhahir juga menyajikan gagasan penting bahwa pendidikan profetik berbeda dari sistem pendidikan modern yang cenderung mengobjektifikasi peserta didik. Pendidikan profetik adalah pendidikan yang memanusiakan manusia. Ia memosisikan pendidik bukan sebagai pengontrol, melainkan sebagai pendamping dalam pencarian makna. Oleh karena itu, guru bukan hanya penyampai materi, melainkan teladan hidup yang menghadirkan nilai-nilai ketuhanan dalam laku sehari-hari.
Dalam konteks kekinian, penulis mengajak para guru, orang tua, dan siapa pun yang peduli pada dunia pendidikan untuk meneladani karakter dan metode Nabi dalam mendidik. Ia menekankan bahwa kehadiran guru yang tulus, sabar, dan penuh kasih adalah kebutuhan mendesak dalam dunia yang cenderung pragmatis dan kehilangan sentuhan spiritual. Secara keseluruhan, Nabi Sang Guru bukan hanya sebuah buku pendidikan, tetapi juga ajakan untuk merevolusi cara pandang terhadap proses belajar-mengajar. Dengan bahasa yang lugas dan muatan spiritual yang kuat, buku ini menghadirkan pendidikan sebagai jalan pengabdian, cinta, dan pembebasan manusia menuju kemuliaan.
Komentar
Posting Komentar