Nasehat-nasehat Salaf yang Dilupakan Salafi Ada di Buku Mutiara Hilyatul Auliya 1100 Hikmah Ulama Salaf






Begitu banyak buku-buku yang mengisahkan tentang perjalanan hidup, siroh, thabaqat, sejarah para Salaf, salah satu diantaranya kitab Hilyat Al-Auliya` wa Thabaqat Al-Ashfiya` (perhiasan para wali dan tingkatan orang-orang suci), sebuah kitab ensiklopedi Islam yang memaparkan sejarah dan biografi para ulama Salaf terdahulu secara detail. Dengan membawakan hadits dan atsar beserta sanad-nya.mencerikan sejarah hidup generasi islam mulai dari generasi Shahabat, Tabiin, tabiut tabiin dan seterusnya dari ulama-ulama Sunnah. 

Sistematika penyajian buku ini terbilang klasik, karena semua kisah dan biografi ulama Salaf disini diceritakan menggunakan hadits dan atsar lengkap, sehingga valliditas dan keontetikan ceritanya pun bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah lewat studi hadits dan atsar. Oleh karena itu buku ini menjadi referensi utama dalam disiplin ilmu Sejarah.

Buku Mutiara Hilyatul Auliya` merupakan terjemahan dari 1.100 quote/meme generasi Salaf yang dipilih dari kitab aslinya dan direpost oleh Syaikh Dr. Shalih bin 'Abdul-'Aziz Al-Muhaimid direktur Leadership Learning Center, Riyadh, Kerajaan Saudi Arabia. Hikmah-hikmah yang terserak itu sangat berfaedah bila dikumpulkan sebagaimana dalam buku ini sehingga memudahkan umat untuk mengunduh inspirasi kebijaksanaan.

Imam  Ibnu Taimiyah pernah ditanya tentang orang yang mau mendengarkan kitab-kitab Hadits dan Tafsir, namun ketika kitab Hilyatul Auliya’ dibacakan kepadanya, orang itu tidak mau mendengarkannya. Maka Ibnu Taimiyah menjawab, "Abu Nu'aim adalah salah satu penghafal Hadis terkemuka, penulis buku terbanyak, dan karya tulisnya banyak dimanfaatkan orang. Dia lebih besar daripada sekedar disebut tsiqah (terpercaya). Karena kualitasnya lebih tinggi daripada gelar itu, dan kitabnya (Hilyatul Auliya) adalah salah satu buku terbaik yang mengangkat kisah-kisah orang-orang zuhud. Meskipun demikian, di dalamnya terkandung Hadis-Hadis dan hikayat-hikayat yang batil." [Majmu' Al-Fatawa, 18/17]







 

Komentar